27 Maret, 2009

CINTA




"CINTA OH CINTA....DARI DULU BEGITULAH CINTA DERITANYA TIADA AKHIRNYANYA..."

Ikhwan/Akhwat yg dimuliakan Allah SWT. Puisi Mas Pat Kay diatas mungkin tidak asing lagi di telinga kita. Dan apabila kita cermati bersama kalimat diatas memang ada benarnya lhoo..?. Dan utk lebih jelasnya mari kita simak artikel berikut.

Apakah sih sesungguhya arti "CINTA"...?.
Mengapa perasaan cinta ini ada..?
Dan CINTA yg bagaimana yg kelak akan abadi selam-lamanya..?.

Siapa sih yg tidak mengenal "CINTA.."?. Banyak sekali arti dari satu buah kata ini, tetapi bagi saya, arti cinta Cinta adalah sebuah perasaan yang dikaruniakan oleh Allah kepada makhluknya untuk saling menyayangi, saling melindungi, dan saling menghormati antara satu dengan yang lain.
Cinta bukanlah rasa saling ketertarikan dlm hal fisik saja karena rasa ini adalah permulaan dari sebuah puncak kata cinta. Dan sudah fitrah manusia untuk mencintai keindahan, tetapi disamping keindahan fisik harus disertai dng keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik. Dan Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia. Akan tetapi islam mengajarkan kepada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga, dirawat dan dilindungi apa saja yang dapat menodainya.
Dan cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Alloh SWT di dalam jiwa manusia, yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya. Pada hakekatnya sesungguhnya manusia ingin dicintai oleh orang lain apa lagi di cintai oleh Allah SWT. INGAT..!!!Cinta Allah kepada hambanya begitu tulus dan tidak terbatas. mungkin manusianya saja yang tidak bisa menempatkan cintanya Allah SWT sebagai cinta terindah, padahal cinta yang paling sejati hanyalah milik Allah SWT.

Dan Allah SWT berfirman ; "Dan Diantara Tanda-Tanda kekuasaannya Adalah Dia Menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang.sesungguhnya yang pada demikian itu benar - benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (QS.Ar Rum 21)

Dan pernakah kita menyadari bahwa kita lebih cenderung cinta pada hal yang belum pasti pantas untuk kita cintai..?!!.
Maka dari itu sahabat-sahabatku yang dimuliakan Allah SWT, apabila kita pada saat sekarang ini mempunyai perasaan cinta kepada orang lain, introspeksilah cinta itu. Apakah hanya sebatas nafsu karena dia cantik, karena dia tampan atau karena dia kaya, tetapi apakah perasaan cinta ini benar karena semata-mata hanya ditujukan kepada Allah SWT.
Hanya Dia yang Maha Mengetahui segala urusan hamba-hamba-Nya....

Sewaktu saya kecil, saya bertanya kepada Ibu.."Bu.., apa itu cinta..?
Dan ibu menjawab "Cinta adalah rasa kasih sayang seekor Induk angsa kepada anaknya.."
Ketika saya menginjak remaja, saya bertanya pada sahabat..
"Apa itu cinta..?"
Dan sahabat menjawab .."Cinta adalah perasaan ketertarikan kita kepada lawan jenis"
Dan ketika saya beranjak dewasa.., saya akhirnya menemukan
apa arti CINTA itu.. .
"Cinta adalah sebuah perasaan yang dikaruniakan oleh Allah kepada makhluknya untuk saling menyayangi, saling melindungi, dan saling menghormati antara satu dengan yang lain"

Tetapi kita harus ingat bahwa Allah lebih mengetahui apa yg kita ketahui,dan cinta yang paling hakiki adalah cinta Allah kepada hamba-hambanya yg selau bertaqwa kepada-Nya.....

25 Maret, 2009

Ibu ku, Pahlawanku

Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic.

Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gaji-nya pun lumayan.

Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting. Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.

Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya. Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.” jawab A be.

Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja Ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).

Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah. Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun.

Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya. Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa di bendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang Ibu-pun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. ” Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi”.

Setelah ibunya sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini kedalam media cetak dan elektronik.

Teman2 yang masih punya Ibu (Umi atau Mami) di rumah, biar bagaimanapun kondisinya, segera bersujud di hadapannya. Selagi masih ada waktu. Jangan sia-sia kan budi jasa ibu selama ini yang merawat dan membesarkan kita tanpa pamrih. kasih seorang ibu sungguh mulia. Dan Jasa-jasa tal kan bisa terbalaskan walaupun dengan emas setinggi gunung.

– happy ending :)